Sunday 25 December 2011

3 Untai Kata ...

yang kusandang kemana-mana, Afifan Ghalib Haryawan. Tahun demi tahun kusandang nama, sekelumit makna tertanam di dalamnya, di dalam diriku. Nama, pengharapan. Harapan orangtua kepada anaknya.
Afifan alias Apipan, Aphiphunts, Avivan. Dari bahasa arab, berarti suci, murni atau bersih. Ibunda bilang kalau Afifan artinya anak yang bersopan santun. Entahlah, dari manapun tak pernah kudengar kata Afifan berarti seperti itu selain dari bibir manis Ibunda.
Ghalib (baca: Gholib). Often misspelled as Ghaib. Sekali lagi berasal dari arab. Artinya pemenang. Search aja di google bakal keluar nama Ghalib. Bukan saya, tetapi Mirza Ghalib, pujangga sastra dari Persi. Tapi, kata Ibunda, Ghalib itu artinya cerdas, yang sekai lagi takdapat kudengar kebenarannya selain dari bibir manis Ibunda.
Haryawan. Tak ada dalam kamus sanskrit, jepang, jawa maupun china. Belum pernah bertanya apa maknanya kepada Ibunda dan Ayahanda. Serasa, ini nama belakang untuk Pejantan anak bunda, seperti adik saya Raihan Luthfi Haryawan. Tolong jangan disamakan dengan Hartawan. Saya sungguh-sungguh benci dengan harta. Hartawan (Manusia Harta) apalagi, cuih.
Tiga kata yang melekat. Tak akan kuubah pemberian kedua orang tuaku. Tak akan kuubah jadi Aphiphunts Ghollyyb Haryawanz. Biarlah menemani diri sampai mati. Tertinggal di pusara diriku nanti.
Kata Ibunda (lagi), Kalau Afifan Ghalib digabung artinya jadi anak cerdas yang bersopan santun. Ditambah arti-arti lain, Suci Bersih Murni Pemenang Pujangga. Begitu indah ya. Tapi maaf Ibunda...
Ananda tak bisa menjadi seperti yang diharapkan dalam sematan nama. Maaf karena Ananda seorang pemberontak, tak punya sopan-santun. Maaf juga karena tidak mampu menjadi pemenang. Memenangkan hati seorang wanita saja belum bisa, memenangkan bangsa Indonesia di kancah dunia masih jauh di angan. Sekali lagi maaf, karena bukan atau belum menjadi seperti nama yang Ibunda dan Ayahanda sematkan.